Topik
mengenai inovasi dan disruption
adalah topik yang sedemikian ramai dan dibicarakan terus menerus dalam dunia
bisnis. Karena inovasi memang menjadi syarat mutlak agar bisnis terus eksis
bahkan memenangi persaingan terlebih di era digital yang sangat disruptive ini, dimana perubahan
sedemikan cepat merangsek masuk dan menyebar ke berbagai industri. Era dimana
bukan lagi yang besar mengalahkan yang kecil, akan tetapi yang cepat
mengalahkan yang lambat.
Tetapi apa
sebenarnya inovasi itu? ternyata masih banyak perusahaan memiliki pandangan
yang keliru tentangnya. Mereka mungkin melihat inovasi hanya sebagai sinonim
dengan pengembangan produk baru atau penelitian. Tetapi pandangan salah semacam
itu justru dapat mengarah pada pengikisan sistematis atas keunggulan
kompetitif, yang mengakibatkan perusahaan-perusahaan dalam suatu industri
tampak lebih mirip satu sama lain dari waktu ke waktu. Mereka cenderung datang
dengan inovasi yang sama, menggunakan dimensi yang sama. Perusahaan dengan
pandangan inovasi yang terbatas dapat kehilangan peluang dan membuat mereka
rentan terhadap pesaing dengan perspektif yang lebih luas.
|
MIT (Massachusetts Institute of Technology) Sloan Management Review dalam jurnalnya berjudul “The 12 Different Ways for Companies to Innovate” mengembangkan kerangka kerja inovasi yang dilabeli dengan nama Radar Inovasi.
Radar
inovasi yang terdiri dari 12 dimensi ini menyajikan dan menghubungkan semua dimensi di
mana perusahaan dapat mencari peluang untuk berinovasi. Sama seperti peta,
radar inovasi terdiri dari empat dimensi utama yang berfungsi sebagai jangkar
bisnis: (1) penawaran produk baru atau jasa yang diciptakan perusahaan, (2)
pelanggan yang dilayaninya, (3) proses yang digunakannya dan (4) titik-titik keberadaan
perusahaan yang digunakan untuk membawa penawarannya ke pasar. Delapan dimensi
lainnya dari sistem bisnis digunakan untuk percepatan dan berada di antara
keempat jangkar ini. Kerangka kerja baru tersebut bertujuan untuk membantu
menghindarkan perusahaan kehilangan peluang yang ada.
Pertama, inovasi
produk atau jasa ini merupakan introduksi pasar akan produk dan layanan dengan
fitur maupun performa yang baru dan signifikan. Contohnya, Toyota mengeluarkan
Toyota Prius sebagai kendaraan hibrida yang ramah lingkungan. iPod music player dan layanan musik iTunes
keluaran Apple. Boeing yang mengeluarkan Boeing Sharp Wings. Kedua, dimensi platform,
inovasi ini merujuk pada desain dan pengembangan basis umum seperti komponen
modular, proses-proses umum, dan teknologi untuk menciptakan range yang luas dari produk-produk maupun
layanan baru. Google, misalnya, mengeluarkan Android sebagai peranti lunak
untuk perangkat mobile yang meliputi sistem operasi, middleware, dan aplikasi-aplikasi utama.
Ketiga,
dimensi solusi, inovasi ini mengacu pada kombinasi yang integral dan
terkustomisasi antara produk, layanan, dan informasi untuk memecahkan masalah end-to-end customer. IBM, misalnya,
melakukan integrasi antara perangkat kerasnya, layanan konsultasi, dan layanan
keuangan. Contoh lain, layanan logistik UPS yang mengintegrasikan pergudangan,
transportasi, manajemen jaringan, dan pengapalan dalam satu solusi pelanggan. Keempat,
dimensi pelanggan, inovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang selama ini
belum dipenuhi atau menjadi solusi bagi segmen pelanggan yang belum dilayani.
Tata Nano, misalnya, memberikan alat transportasi yang aman dan terjangkau oleh
keluarga, khususnya keluarga-keluarga yang selama ini sulit menjangkau mobil-mobil
mahal.
Kelima,
dimensi pengalaman pelanggan, mengacu pada proses mendesain kembali interaksi
antara pelanggan dan perusahaan dalam rangka untuk menciptakan loyalitas
pelanggan berbasis respons emosional yang positif dari mereka. Contohnya,
Starbucks dalam membangun gerai, melayani, serta menyuguhkan produk untuk
pelanggannya. Keenam, dimensi value
capture, inovasi di sini tak lain adalah penciptaan dan implementasi
cara-cara baru untuk mengedukasi pelanggan dan untuk memosisikan serta
mempromosikan merek, produk, maupun layanan. Coca-Cola membangunnya dengan
“Fans First” yang mengelola pelanggan melalui kanal-kanal media sosial.
Ketujuh, dimensi proses, inovasi ini merujuk pada desain dan implementasi proses bisnis internal yang dikembangkan secara signifikan di beragam wilayah fungsional. Contohnya, Cisco membangun proses virtual untuk pembukuan laporan keuangan. Toyota mengembangkan Toyota Production system untuk operasinya. Kedelapan, dimensi organisasi , yakni mengubah bentuk, fungsi, atau lingkup aktivitas perusahaan. Contoh : partner centric networked virtual organization yang dikembangkan Cisco.
Kesembilan, supply chain, inovasi ini mengacu pada metode-metode baru yang berkaitan dengan hubungan dengan para supplier. Contohnya, Cisco mengembangkan e-hub untuk mengkoordinasi antara supplier, mitra bisnis, maupun pelanggan. Kesepuluh, presence, inovasi ini mengacu pada pengenalan rute-rute baru menuju marketplace maupun titik-titik inovatif di mana pelanggan bisa menemukan dan membeli produk maupun layanan. Dell, misalnya, mengeksplorasi kanal-kanal direct sales-nya.
Kesebelas, networking, inovasi ini berupa penciptaan kemitraan inovatif dan hubungan kolaboratif untuk menciptakan penawaran bersama dan layanan pelanggan. Contoh, layanan Otis remote Elevator Monitoring, Department of Defence Network Centric Warfare. Keduabelas, brand, yaitu me-leverage merek ke dalam domain-domain baru. Semisal Mazda yang identik dengan brand ekslusif ingin tampil sebagai brand yang ditujukan untuk individu berjiwa muda melalui Mazda CX-5.
Tentu hal
ini tidak hanya menjadi tugas manajemen dalam mendorong, menghimpun dan
mengakomodasi inovasi di semua dimensi bisnis tersebut, tetapi karyawan juga
wajib mengembangkan kreativitas dan inovasi di bidang pekerjaan yang menjadi
tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Beragam studi tentang budaya inovasi
menunjukkan perusahaan yang inovatif selalu melibatkan karyawan dari segala
lapisan untuk mencetuskan sekaligus mengeksekusi ide kreatif dan inovatif
mereka.
dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar