‘Tolong’, ‘Maaf’, ‘Terima Kasih’. Ini adalah 3 kata sakti yang menurut saya sudah mulai pudar di kalangan remaja saat ini. Tidak jarang, banyak remaja yang enggan mengatakan ketiga kata ini dengan alasan gengsi. Padahal, mengucapkan ketiga kata ini bukan berarti kita menjadi rendah diri, melainkan menunjukkan kerendahan hati kita sekaligus attitude kita yang kelak akan berguna ketika kita sudah bekerja nanti.
Seringkali kita meminta tolong kepada orang yang lebih tua daripada kita, namun mungkin secara ekonomi kurang mampu dibandingkan kita, seperti misalnya pembantu rumah tangga, kecenderungan itu selalu ada untuk menyuruh tanpa menyebutkan kata ‘tolong’. Remaja dewasa ini sebaiknya diajarkan supaya mereka juga tahu bagaimana menghormati kepada orang yang lebih tua, terlebih sehari-hari membantu kita di rumah, supaya di kemudian hari, hal ini berlaku umum dan bisa dilakukan ke semua orang ketika meminta bantuan.
Lain halnya dengan meminta maaf. Meminta maaf sering dikaitkan dengan mengakui kesalahan, dan sering dianggap kalah. Padahal, hal ini justru menunjukkan seberapa kedewasaan kita dalam menanggapi suatu perbedaan atau kesalahan. Hal ini bisa mulai dibiasakan ketika anak di rumah melakukan kesalahan, dia harus berani untuk meminta maaf duluan tanpa harus disuruh. Jika hal ini sudah ditanamkan sejak kecil, anak-anak cenderung tidak akan arogan karena merasa selalu benar.
Terakhir, ‘terima kasih’. Sekecil apapun itu, kita harus mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di sekitar kita yang telah membantu kita. Percaya atau tidak, kata-kata yang sederhana ini bisa membuat orang di sekeliling kita lebih respect dengan kita karena kesopansantunan yang kita miliki. Mungkin hal ini tidak seutuhnya bisa dirasakan langsung, tapi jika dilakukan terus menerus, niscaya kita bisa merasakan manfaat nya di kemudian hari.
Yuk, mari ajarkan generasi penerus bangsa kita untuk tetap terus memiliki sopan santun kepada orang-orang di sekitarnya!
sumber : student.cnnindonesia.com
Komentar
Posting Komentar