Menghitung Nikmat

Nikmat memang tidak mungkin terhitung, kita dapat mengkajinya dalam Surah Ar-Rahman (Arab: الرّحْمنن) adalah surah ke-55 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surat makkiyah, terdiri atas 78 ayat. Dinamakan Ar-Rahmaan yang berarti Yang Maha Pemurah berasal dari kata Ar-Rahman yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Ar-Rahman adalah salah satu dari nama-nama Allah. Sebagian besar dari surah ini menerangkan kepemurahan Allah SWT. kepada hamba-hamba-Nya, yaitu dengan memberikan nikmat-nikmat yang tidak terhingga baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Ciri khas surah ini adalah kalimat berulang 31 kali Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?) yang terletak di akhir setiap ayat yang menjelaskan nikmat Allah yang diberikan kepada manusia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Ar-Rahman)

Sehat tidak terasa nikmat kecuali setelah merasa sakit. Masa muda tidak bisa dikenali nikmatnya kecuali teringat pada masa tua. Keselamatan tidak disadari bahwa itu adalah sebuah nikmat, kecuali bagi mereka yang terkena musibah. Nikmat hidup tidak bisa dikenali oleh sebagian umat kecuali bagi mereka yang sudah mati.

Segala nikmat harus disyukuri dengan cara semakin taat kepada Allah SWT.

Allah menciptakan kebaikan dan menciptakan umatNya untuk dijadikan mereka itu cinta terhadap kebaikan. Agar umatNya melakukan kebaikan sebagaimana Allah melakukannya. Kebaikan itu mencari pemiliknya karena kebaikan adalah salah satu rahmat Allah SWT.

Wallahualam.... :)

Komentar

Posting Komentar