Mendongkrak Kinerja dengan Bersyukur

sumber gambar : aswajamuda.com

Bagaimana kabar Anda Hari ini? Apakah anda menjawab baik-baik saja, atau justru sebaliknya? Saya sendiri berharap anda baik-baik saja. Pertanyaan simple tadi, menjadi pertanyaan umum namun terkadang kita akan kesulitan menjawab “saya baik-baik saja” apabila keadaan sebenarnya adalah keadaan yang sedang tidak baik (bad mood dan sebagainya).

Lalu apa yang membuat kita bad mood? apakah karena masalah pribadi, masalah keluarga, masalah kantor atau ketiganya? Ya, masalah bisa dari mana saja namun yang terpenting adalah bagaimana cara kita menghadapi dan menemukan solusinya.

Seperti apabila kita menghadapi masalah di dalam pekerjaan. Seringkali kita mengeluhkan pekerjaan yang menumpuk, seolah tak ada ujungnya. Alih-alih bersyukur karena masih dipercaya oleh Managemen, kita akan mengeluhkan “kenapa harus saya yang mengerjakannya, kan ada orang lain”, “kenapa selalu saya yang menyelesaikannya, apa atasan tidak tahu saya sedang ada kerjaan lain yang belum selesai”, “wah kapan selesainya pekerjaan ini, kok seperti ga ada waktu istirahatnya”

Pentingnya bekerja dengan hati secara tulus dan bersyukur atas pekerjaan yang dijalani. Dengan demikian kita akan mampu mencintai pekerjaan yang mulia ini. Karena salah satu kunci sukses dalam bekerja adalah ketika kita mampu mencintai pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan secara transaksional hanya akan menimbulkan rasa kecewa, sebab seringkali apa yang diberikan tidak sebanding dengan yang diterima atau tidak sesuai dengan ekspektasi. Sehingga saat kita merasa kecewa (dismotivasi) berimbas pada kinerja yang kurang optimal.

Kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas, menjadi kata kunci. Pepatah bijak ini, apabila dapat dilakukan dengan baik dan benar akan mampu mendongkrak kinerja personal secara khusus dan organisasi secara umum.

Semoga Bermanfaat

Komentar