Awas, Bahaya Mengintai Dibalik Keindahan Batu Akik

Sekarang ini batu akik menjadi tren di berbagai kalangan masyarakat, terutama batu bacan dan lainnya. Tidak saja diminati kaum pria, namun perempuan juga sudah mulai melirik batu-batu yang memang memiliki keindahan instrinsiknya. Harganya pun melambung tinggi, dari yang tadinya sama sekali tidak mahal, sekarang bisa sampai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
Namun tahukah Anda jika di balik pesona keindahan batu akik ternyata menimpan potensi bahaya yang dahsyat?
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan agar hobi batu-batu permata ini tidak sampai membuat penggunannya jatuh ke dalam kemusyrikan. Ketua MUI Kota Padang, Sumatera Barat, Duski Samad mengimbau jangan sampai penggemar dan kolektor batu akik merusak nilai akidah sebagai umat Islam. Apalagi mempercayai batu akik berpengaruh dalam kehidupan.
“Perlu diingat batu akik hanyalah sejenis batu mulia. Batu itu disukai hanya berdasarkan bentuk dan warnanya, tidak lebih dari itu,” kata Duski menegaskan.
Dalam hukum Islam, mempercayai dan meyakini benda-benda yang memiliki kelebihan dan membawa keberuntungan untuk kehidupan termasuk dalam dosa besar. Dan itu dilarang dalam Islam.
Dikatakannya, pada batu akik jenis tertentu, jika dipakai dalam waktu yang lama memang mengalami proses pergantian warna. Dan itu tidak ada hubungannya bisa mendapatkan keberuntungan untuk kehidupan sehari-sehari.
“Itu murni proses kandungan mineral yang ada dalam batu tersebut. Ini harus disikapi dengan baik,” katanya.
Selama ini, memang ada jenis batu-batu akik yang bisa berubah warna dan bentuk di dalamnya jika dikenai sesuatu atau karena proses waktu, namun itu semuanya sebenarnya bisa dijelaskan secara ilmiah, karena memang ada unsur-unsur mineral di dalamnya yang aktif, jadi sama sekali tidak ada kekuatan atau pengaruh mistisnya. Jika ada orang yang percaya jika batu akik bisa memiliki suatu kekuatan, maka dia sepeti itu karena tidak paham sisi ilmiahnya.
Berhati-hatilah, akidah tauhid itu jangan sampai rusak oleh persoalan sepele seperti halnya sepotong batu yang sesungguhnya tidak bisa membawa manfaat apa-apa. Dosa musyrik, yang seperti kita ketahui, merupakan dosa yang tidak terampuni. Naudzubillah min dzalik.
Sumber : Eramuslim.com

Komentar